Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Implikasinya pada pembelajaran
Setelah Ujian Nasional (UN) ditiadakan pada tahun 2020 karena adanya pandemi COVID-19, pemerintah melalui kemendikbud kembali meniadakan UN di tahun 2021 dan menggantinya dengan Asesmen Nasional yang salah satu bagiannya adalah Asesmen Kompetensi Minimum. Pertanyaanpun bermunculan? Apa bedanya UN dengan Asesmen Nasional? Apa saja yang dinilai dalam Asesmen Nasional? Hingga pertanyaan paling mendasar “Apa itu Asesmen Nasional?” Well, aku akan mencoba membahasnya satu per satu dalam artikel kali ini. Aku harap artikel ini dapat memberikan informasi yang kalian butuhkan dan selamat menikmati.
Berkenalan dengan Asesmen Nasional
Oke, jadi apa sih Asesmen Nasional itu?
Asesmen Nasional adalah pemetaan mutu pendidikan untuk seluruh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang mulai dari tingkat dasar sampai tingkat menengah. Asesmen Nasional sendiri terdiri dari tiga bagian sebagai berikut ini:-
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
Yang pertama adalah AKM. AKM ini dirancang untuk mengukur hasil belajar kognitif (literasi dan numerasi) peserta didik. Literasi dan numerasi itu apa sih? Kemampuan literasi di sini erat kaitannya sama kemampuan kita dalam memahami suatu informasi dari bacaan. Sedangkan untuk numerasi sendiri berkaitan dengan kemampuan mencerna informasi dalam bentuk angka atau kuantitatif.
-
Survei Karakter
Bagian kedua adalah survei karakter. Kalau AKM digunakan untuk menguji kemampuan kognitif siswa dalam bidang literasi dan numerasi, survei karakter ini dirancang untuk mengukur capaian belajar siswa dalam bidang sosial emosional berupa pilar karakter dengan tujuan untuk mencetak Profil Pelajar Pancasila.
-
Survei Lingkungan Belajar
Bagian ketiga atau terakhir adalah survei lingkungan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.
Jika sebelumnya ujian akhir digunakan untuk menguji hasil belajar siswa sebagai syarat kelulusan, Asesmen Nasional boleh dibilang melakukan pengujian secara lebih luas. Hal ini dilakukan dengan tujuan melakukan pemetaan dasar dari kualitas pendidikan yang nyata ada di lapangan. Sebagaimana dikatakan oleh Mendikbud Nadiem Makarim “Hasil Asesmen Nasional tidak ada konsekuensinya buat sekolah, hanya pemetaan agar tahu kondisi sebenarnya.”
Enggak sebatas melakukan pemetaan saja loh gaes. Kemendikbud juga akan membantu sekolah dan dinas pendidikan daerah dengan cara menyediakan laporan hasil asesmen yang berisi penjelasan profil kekuatan dan area perbaikan tiap sekolah dan daerah.
Terus, Apa Bedanya Asesmen Nasional Sama Ujian Nasional?
Nah sekarang kita bahas nih apa aja yang berbeda antara UN sama Asesmen Nasional. Jadi, ada beberapa perbedaan nih yang perlu kalian ketahui. Aku akan bahas satu per satu ya. Yuk mari!
-
Metode asesmen
Perbedaan pertamanya ada di metode asesmen nih gaes. Kalau UN diujikan menggunakan fixed test atau satu set soal untuk semua peserta. Di AKM, soal yang diujikan disesuaikan dengan kemampuan siswa. Bentuk ujiannya pun berbeda, di AKM, soal yang diujikan tidak hanya pilihan ganda melainkan juga pilihan ganda kompleks (jawaban benar lebih dari satu), isian singkat, sampai dengan soal berbentuk esai.
-
Hal yang diukur
Kalau di UN, yang diukur dalam ujian adalah capaian pada kompetensi kurikulum berdasarkan penguasaan materi dalam mata pelajaran. Di Asesmen Nasional, yang diukur adalah kompetensi siswa pada literasi dan numerasi, karakter siswa, dan gambaran lingkungan belajar.
-
Peserta tes
Nah ini yang menarik. Di ujian-ujian akhir sebelumnya, peserta ujian akhir adalah siswa kelas 12 SMA dan 9 SMP. Hal berbeda terjadi di Asesmen Nasional 2021 di mana pesertanya diambil secara acak dari kelas 5 SD, 8 SMP, dan 11 SMA. Jadi, tidak semua siswa akan menjadi peserta nantinya. Kebijakan ini dibuat dengan tujuan supaya siswa yang menjadi peserta Asesmen Nasional 2021 dapat merasakan perbaikan pembelajaran setelah adanya asesmen. Selain itu, kebijakan ini juga bertujuan untuk memberikan gambaran dampak dari proses pembelajaran yang dilakukan di setiap satuan pendidikan.
Eits, kan biasanya ujian akhir ditujukan buat kelas 12 nih. Setelah ujian mereka akan mendapatkan ijazah yang berisi nilai. Ijazah tadi bisa dijadikan bekal untuk melamar pekerjaan, daftar beasiswa, dan buat bekal mendaftar kuliah di luar negeri. Nah, kan Asesmen Nasional ini kan untuk tahun 2021 pesertanya adalah kelas 5,8, dan 11 nih. Terus gimana dong nasib kelas 12 yang mau kerja atau kuliah di luar negeri setelah lulus?
Tenang, untuk kelas 12 yang membutuhkan nilai kompetensi untuk melanjutkan tahap setelah SMA, kalian bisa mendaftarkan diri dan mengikuti Asesmen Nasional 2021!
-
Pelaporan hasil tes
Perbedaan antara UN dengan Asesmen Nasional selanjutnya ada pada pelaporan hasil tes. Jika di UN yang menjadi pelaporan hasil tes adalah nilai tiap siswa, nilai agregat tiap sekolah, dan nilai agregat per wilayah, berbeda dengan Asesmen Nasional. Di Asesmen Nasional, yang menjadi pelaporan hasil tes adalah nilai agregat tiap sekolah dan nilai agregat per wilayah.
-
Tujuan tes
Perbedaan selanjutnya ada pada tujuan tes. Kalau UN, tujuan tesnya adalah pemetaan dan perbaikan pembelajaran. Sedangkan untuk Asesmen Nasional, tujuan tesnya adalah perbaikan pembelajaran serta peningkatan lingkungan belajar yang kondusif.
Oke itu tadi pembahasan singkat mengenai apa itu Asesmen Nasional yang terdiri dari Asesmen Kompetensi Minimum, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. Mudah-mudahan dengan adanya perubahan ini pendidikan di Indonesia bisa lebih maju ya gaes.
Bagi yang membutuhkan file lengkap tentang AKM dan Implikasinya pada Pembelajaran silahkan klik link download
Tidak ada komentar:
Posting Komentar