Senin, 31 Oktober 2022

Laporan Penelitian Tindakan Kelas Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

                    Contoh Lengkap Laporan Penelitian Tindakan Kelas
                                 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Berikut contoh Penelitian Tindakan Kelas (PTK) SD/MI Kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6 beserta Laporannya secara lengkap. Judul PTK harus memenuhi kriteria kriteria penulisan Judul PTK, diantaranya sebagai berikut:
a) menjawab minimal 3 (tiga) pertanyaan, yaitu: apa yang akan ditingkatkan? Siapa yang akan ditingkatkan? Bagaimana cara meningktkan?,
b) Jumlah kata maksimal 20 kata. Contoh penulisan judul PTK berikut telah memenuhi kriteria tersebut. Selain judul juda dilengkapi contoh cara membuat Laporan sebanyak 3 (tiga) laporan. 
Semoga bisa dijadikan referensi bapak ibu Guru SD/MI yang akan menulis PTK, semoga bermanfaat. Adapun Laporan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas (PTK) SD Kelas 1, 2, 3, 4, 5, 6 adalah sebagai berikut:

1. Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) SD Kelas 1, silahkan UNDUH DISINI!

2. Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) SD Kelas 2, silahkan UNDUH DISINI!

3. Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) SD Kelas 3, silahkan UNDUH DISINI!

4. Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) SD Kelas 4, silahkan UNDUH DISINI!

5. Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) SD Kelas 5, silahkan UNDUH DISINI!

6. Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) SD Kelas 6, silahkan UNDUH DISINI!

Semoga Bermanfaat.

Sabtu, 17 September 2022

WORLD CLEANUP DAY MINUHA


 Peringatan World Clean Up Day MI NU 49 Harjodowo 17 September 2022

   Clean Up Day atau Hari bersih-bersih sedunia adalah aksi sosial global tahunan yang mengajak masyarakat di seluruh dunia untuk turut membersihkan dan menjaga kebersihan bumi yang bertujuan untuk mengurangi masalah limbah padat dan sampah laut. Aksi ini merupakan acara global terbesar di bawah organisasi independen Let’s Do It World (LDIW). Melibatkan lebih dari 150 negara, setiap negara yang terdaftar akan memiliki koordinator yang bertugas untuk menghimpun, mengajak masyarakat, dan mengatur berjalannya acara di negaranya untuk memetakan tantangan dan penyelesaian masalah limbah yang kurang dikelola secara tepat.

   Hari Bersih-bersih Sedunia dilaksanakan setiap tahun pada Sabtu pekan ketiga bulan September. Aksi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kebersihan bumi dari limbah yang tidak dikelola dengan baik, serta mengajak dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat baik pemerintah, organisasi, hingga individu untuk turut berkontribusi dalam permasalahan limbah. Pada bulan September tahun 2022 ini hari bersih-bersih sedunia jatuh pada tanggal 17 September 2022.

   Menindaklanjuti himbauan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal tanggal 16 September 2022 tentang Kegiatan World Clean Up Day, Kepala MI NU 49 Harjodowo  memerintahkan Guru dan Staf Tenaga Administrasi Sekolah yang terjadwal piket pda hari itu untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Dimulai dengan apel pagi bapak Khaerul Anam,S.pd meyampaikan “ Kebersihan adalah sebagian dari iman, bahkan hampir semua ibadah yang dilakukan salah satu syaratnya ialah bersih dari najis dan hadas”. Kebersihan dipusatkan di lingkungan halaman madrasah yang  merupakan salah satu area yang butuh perhatian khusus. Banyaknya rumput liar yang mulai tumbuh membutuhkan waktu dan tenaga yang tak sedikit untuk membersihkannya, dengan adanya kegiatan bersih-bersih ini maka pekerjaan berat terasa ringan. Halaman pun mulai tampak bersih dan terawat, berbagai tanaman mulai dari tanaman obat, tanaman keras, tanaman hias hingga buah-buahan tumbuh dengan suburnya, semoga kedepannya gelar madrasah Adiwiyata layak disematkan di MINUHA.

Minggu, 04 September 2022

Alasan Kenapa Jadi Guru

9 Alasan Kenapa Jadi Guru?

Apa saja keuntungan yang diperoleh dengan menjadi guru? berikut kami sampaikan 9 Manfaat dan Keuntungan Menjadi Guru ya

1. semangat dan semangat belajar 

Saat mengajarkan sesuatu, kamu akan turut serta belajar. Tidak mungkin, 'kan, mengajari orang lain tentang sesuatu tanpa menguasai bidang tersebut? 

Apalagi kalau menghadapi pertanyaan-pertanyaan. Dengan mengajar, semangat untuk terus belajar dalam diri akan semakin bertambah. Bonusnya?

Otak juga mampu keterampilan karena diasah dan pengetahuanmu terus-menerus semakin luas tentunya.

2. Pekerjaan tidak monoton

Kata siapa jadi guru itu pekerjaan yang monoton dan membosankan? Dibanding pegawai kantoran, guru justru memiliki pekerjaan yang lebih beragam serta dinamis. 

Tiap hari kamu akan terlibat dengan berbagai macam aktivitas, karakter siswa yang unik, topik-topik yang berbeda, dan tantangan baru.

3. Punya peran penting bagi masa depan

"Hari ini kamu memimpin sekolah, besok muridmu akan memimpin dunia."

Menjadi guru, maka menjadi sosok yang digugu dan ditiru, juga jadi panutan. Guru adalah orangtua siswa di sekolah. 

Selain ilmu, siswa juga akan mencontoh perilaku gurunya. Kamu memiliki peran penting dalam membentuk perilaku siswa untuk berkarya. 

Tanpa disadari, sekecil apapun hal yang kamu bagikan, bisa sangat besar dan menggiring pada kesuksesan.

4. Jam kerja fleksibel

Kehidupan pekerjaan seyogianya bisa seimbang dengan kehidupan keluarga. Pekerja kantoran biasanya sulit punya waktu luang di hari kerja. 

Nah, guru memiliki jam kerja yang lebih singkat lho. Kalau guru sekolah, menyesuaikan dengan jam sekolah. Apalagi kalau guru privat, kamu bisa tentukan sendiri jamnya.

5. Libur lebih panjang

Selain itu, guru juga punya waktu libur lebih lama dibanding karyawan kantoran, mengikuti jadwal murid.

Seperti libur semester dan kenaikan kelas, guru mempersiapkan materi dan kurikulum semester atau tahun ajaran baru.

Di luar itu, guru masih bisa mengatur waktu untuk berlibur dan tenangkan pikiran.

6. Panjang sabar

"Seorang guru menggandeng tangan, membuka pikiran, dan menyentuh hati."

Menghadapi berbagai macam karakter setiap hari akan membuat kamu menjadi pribadi yang lebih sabar.

Dengan sabar, kamu jadi lebih 'kebal' terhadap stres lho.

7. Hiburan

Tingkah dan kutipan siswa (khususnya TK dan SD) yang masih polos-polos akan memancing gelak tawa.

Siswa juga tidak akan mengungkapkan isi hati mereka yang biasanya dapat membuat hati terenyuh.

Mereka tidak akan malu menunjukkan rasa sayang kepada guru.

8. Jadi bos

Saat pintu kelas ditutup dan pelajaran dimulai, kamu adalah bos di ruangan tersebut.

Guru akan memutuskan apa yang hendak terjadi hari itu, topik yang akan diangkat, siapa yang mengerjakan soal, hingga ujian dadakan.

Tidak banyak lho pekerjaan yang memungkinkanmu untuk bisa memberikan kebebasan demikian.

9. Menyalurkan kecintaan pada anak

Kamu suka dengan anak-anak? Menjadi guru, kamu bisa menyalurkan kecintaanmu dengan mendampingi, mengajarkan nilai akademis-non akademis, dan moral pada mereka.

Dengan begitu, akan lebih santai menjalani pekerjaan karena kamu suka apa yang ada di dalamnya.

Menjadi guru  itu merupakan sebuah dedikasi. Apabila pendidikan di Indonesia ingin maju dan berhasil, guru sebagai ujung tombaknya harus lebih profesional. Baik dalam keahlian, pendampingan, dan menjalani kehidupan.

Rabu, 16 Februari 2022

Dilamar malah memilih sahabat Pelamar

 

MENGHARUKAN...!!! 

Perempuan dilamar malah memilih sahabat yang mengantar Pelamar

Bagaimana Tanggapan Si Pelamar???


Sebuah kisah cinta menarik tercatat dalam sejarah hidup seorang shahabat Rasulullah, Salman al-Farisi. Ia merupakan seorang mantan budak dari Isfahan Persia. Kisah cinta Salman terjadi saat ia tinggal di Madinah setelah menjadi Muslim dan menjadi salah satu sahabat dekat Rasulullah.

Pada suatu waktu, Salman berkeinginan untuk menggenapkan dien dengan menikah. Selama ini, ia juga diam-diam menyukai seorang wanita salihah dari kalangan Anshar. Namun, ia tak berani melamarnya. Sebagai seorang imigran, ia merasa asing dengan tempat tinggalnya, Madinah.

Bagaimana adat melamar wanita di kalangan masyarakat Madinah? Bagaimana tradisi Anshar saat mengkhitbah wanita? Demikian yang dipikirkan Salman. Ia tak tahu-menahu mengenai budaya Arab. Tentu saja tak bisa sembarangan tiba-tiba datang mengkhitbah wanita tanpa persiapan matang.

Salman pun kemudian mendatangi seorang sahabatnya yang merupakan penduduk asli Madinah, Abu Darda’. Ia bermaksud meminta bantuan Abu Darda’ untuk menemaninya saat mengkhitbah wanita impiannya. Mendengarnya, Abu Darda’ pun begitu girang.

“Subhanallah wa alhamdulillah,” ujarnya begitu senang mendengar sahabatnya berencana untuk menikah. Ia pun memeluk Salman dan bersedia membantu dan mendukungnya.

Setelah beberapa hari mempersiapkan segala sesuatu, Salman pun mendatangi rumah sang gadis dengan ditemani Abu Darda’. Keduanya begitu gembira. Setiba di rumah wanita salihah tersebut, keduanya pun diterima dengan baik oleh tuan rumah.

“Saya adalah Abu Darda’ dan ini adalah saudara say,a Salman dari Persia. Allah telah memuliakan Salman dengan Islam. Salman juga telah memuliakan Islam dengan jihad dan amalannya. Ia memiliki hubungan dekat dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Bahkan, Rasulullah menganggapnya sebagai ahlu bait (keluarga)-nya,” ujar Abu Darda’ menggunakan dialek bahasa Arab setempat dengan sangat lancar dan fasih.

“Saya datang mewakili saudara saya, Salman, untuk melamar putri Anda,” katanya melanjutkan kepada wali si wanita menjelaskan maksud kedatangan mereka.

Mendengarnya, si tuan rumah merasa terhormat. Tentu saja, ia kedatangan dua orang sahabat Rasulullah yang utama. Salah satunya bahkan berkeinginan melamar putrinya. “Sebuah kehormatan bagi kami menerima sahabat Rasulullah yang mulia. Sebuah kehormatan pula bagi keluarga kami jika memiliki menantu dari kalangan sahabat,” ujar ayah si wanita.

Namun, sang ayah tidaklah kemudian segera menerimanya. Seperti yang diajarkan Rasulullah, ia harus bertanya pendapat putrinya mengenai lamaran tersebut. Meski yang datang adalah seorang sahabat Rasul, sang ayah tetap meminta persetujuan sang putri.

“Jawaban lamaran ini merupakan hak putri kami sepenuhnya. Oleh karena itu, saya serahkan kepada putri kami,” ujarnya kepada Abu Darda’ dan Salman al-Farisi.

Sang tuan rumah pun kemudian memberikan isyarat kepada istri dan putrinya yang berada di balik hijab. Rupanya, putrinya telah menanti memberikan pendapatnya mengenai pria yang melamarnya. Mewakili sang putri, ibunya pun berkata, “Mohon maaf kami perlu berterus terang,” katanya membuat Salman dan Abu Darda’ tegang menanti jawaban.

“Maaf atas keterusterangan kami. Putri kami menolak lamaran Salman,” jawab ibu si wanita tentu saja akan menghancurkan hati Salman. Namun, Salman tegar.

Tak sampai di situ, sang ibunda melanjutkan jawaban putrinya. “Namun, karena kalian berdualah yang datang dan mengharap ridha Allah, saya ingin menyampaikan bahwa putri kami akan menjawab iya jika Abu Darda’ memiliki keinginan yang sama, seperti Salman,” kata ibu si wanita salihah idaman Salman yang diinginkannya untuk menjadi istrin. Namun, justru wanita itu memilih Abu Darda’, yang hanya menemani Salman.

Jika seperti pria pada umumnya maka hati Salman pasti hancur berkeping-keeping. Ia akan merasakan patah hati yang teramat sangat. Namun, Salman merupakan pria saleh, seorang mulia dari kalangan sahabat Rasulullah. Dengan ketegaran hati yang luar biasa, ia justru menjawab, “Allahu akbar!” seru Salman girang.

Tak hanya itu, Salman justru menawarkan bantuan untuk pernikahan keduanya. Tanpa perasaan hati yang hancur, ia memberikan semua harta benda yang ia siapkan untuk menikahi si wanita itu. “Semua mahar dan nafkah yang kupersiapkan akan kuberikan semua kepada Abu Darda’. Aku juga akan menjadi saksi pernikahan kalian,” ujar Salman dengan kelapangan hati yang begitu hebat.

Demikian kisah cinta sahabat Rasulullah yang mulia, Salman al-Farisi. Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari kisah tersebut. Ketegaran hati Salman patut dijadikan uswah. Ia pun tak kecewa dengan apa yang belum ia miliki meski ia sangat menginginkannya. Semoga Allah meridhai Salman dan menempatkannya pada surga yang tertinggi.


Sumber : https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/pmygw0313

Sabtu, 01 Januari 2022

Kegiatan PKKM (Penilaian Kinerja Kepala Madrasah) MI NU 49 Harjodowo 2021

Kegiatan PKKM (Penilaian Kinerja Kepala Madrasah) MI NU 49 Harjodowo

    Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM) adalah kegiatan proses pengumpulan, analisis, dan interprestasi data tentang kualitas kinerja kepala madrasah dalam melaksanakan tugasnya sebagai Kepala Madrasah dan merupakan bentuk upaya pengawasan binaan untuk dapat mengembangkan kompetensi lembaga pendidikan madrasah.                     Kinerja Kepala Madrasah, sebagaimana dalam Petunjuk Teknis dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melalui Direktorat Guru Tenaga Pendidikan Madrasah yang ditetapkan melalui SK Ditjen Pendis Nomor 1111 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Kepala Madrasah, bahwa penilaian kinerja kepala madrasah dinilai berdasarkan 5 komponen penilaian. Kelimanya terdiri atas empat tugas utama kepala madrasah dan ditambah dengan satu komponen tambahan. Lima komponen itu meliputi :

  1. Usaha Pengembangan Madrasah;
  2. Pelaksanaan Tugas Manajerial;
  3. Pengembangan Kewirausahaan;
  4. Supervisi kepada Guru dan Tenaga Kependidikan;
  5. Hasil Kinerja Kepala Madrasah.

Empat komponen penilaian tugas utama kepala madrasah dinilai setiap tahun, sedangkan penilaian komponen kelima (hasil kinerja kepala madrasah) dinilai perempat tahun sekali.

PKKM pada MI NU 49 Harjodowo tahun ini dilaksanakan  pada hari Kamis (30 Desember 2021) bertempat di ruang Kelas 5. Sambutan disampaikan oleh Kepala Madrasah, dengan ucapan selamat datang dan permohonan arahan dari Tim Penilai PKKM yang ditugaskan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kendal,  yaitu dari Pengawas madrasah kecamatan Sukorejo bapak Drs.H. Sutrisno dan Pengawas madrasah kecamatan Plantungan bapak H. Nur Fathoni, S.Pd.I.                                                    Apresiasi disampaikan oleh Pengawas madrasah kecamatan Sukorejo bahwa berkas atau dokumen yang sudah dipersiapkan oleh madrasah ini merupakan sistem formal yang digunakan untuk menilai kinerja secara periodik, dan hasilnya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan dalam rangka pengembangan madrasah, pemberian reward, perencanaan, pemberian konpensasi dan motivasi.

Disampaikan pula dari pengawas kecamatan Plantungan Bapak H. Nur Fathoni, S.Pd.I tentang Instrumen Akreditasi yang mengacu kepada SNP dan EDM yang dibuat lebih sederhana dengan sebutan 5 Budaya Mutu yang diawali dengan Kedisiplinan Warga Madrasah, Pengembangan Diri Guru dan Tenaga Kependidikan, Penyiapan, Pelaksanaan dan Penilaian Proses Pembelajaran, Penyediaan Sarana Pembelajaran dan Penggunaannya, serta Penyusunan dan Pengelolaan Anggaran.

Selanjutnya Nur Fathoni menyampaikan bahwa pengembangan madrasah yang kreatif dan inovatif dapat mengembangkan potensi dari peserta didik dimana pengembangan madrasah terdapat dalam kurikulum yang disesuaikan dengan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah.

Adapun MI NU 49 Harjodowo merupakan salah satu madrasah yang berinovasi melaksanakan penyelenggaraan madrasah berkeunggulan Tahfidz.

Dilanjutkan arahan dari bapak pengawas,  tentang program pelaksanaan productinputoutput dan outcome/lulusan) serta sehat lahir batin.

Dewan guru MI NU 49 Harjodowo bersama Tim Penilai PKKM

Rabu, 17 November 2021

Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) MI NU 49 Harjodowo 2021

Assesment kompetensi Madrasah Indonesia (fotografer mas Arja)

Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) MI NU 49 Harjodowo 2021

Assesment Kompetensi Madrasah (AKMI) di MI NU 49 Harjodowo, Alhamdulillah sudah selesai dan berjalan dengan lancar, Kegiatan ini di ikuti oleh siswa tingkat 5 di tahun pelajaranp 2021/2022 dan berlangsung 2 hari dari tanggal 13 & 15 November 2021.

Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) menjadi bentuk evaluasi baru di bidang pendidikan yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama melalui Ditjen Pendidikan Islam. Bapak Khaerul Anam, S.Pd selaku Kepala Madrasah MI NU 49 Harjodowo mengatakan, Kegiatan AKMI ini sangat penting dilaksanakan dengan tujuan mendiagnosa kelebihan dan kekurangan pada mutu madrasah. Sehingga dengan adanya AKMI 2021 ini kita bisa mendiagnosa penyakit yang ada dan bisa memberikan obat yang tepat untuk penyembuhannya. AKMI ini juga bertujuan untuk meningkat mutu madrasah dan kompetensi peserta didik di madrasah.  Bentuk diagnosanya menggunakan soal dengan 4 literasi yang di ujikan yaitu literasi membaca, literasi sains, literasi numerasi dan literasi sosial budaya serta survey karakter. 

Instrumen AKMI terdiri atas Literasi Membaca, Literasi Numerasi, Literasi Sains dan Litarasi Sosial Budaya.

1. Literasi Numerasi

Literasi numerasi merupakan kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan keterampilan operasi hitung di dalam kehidupan sehari-hari.

2. Literasi Membaca

Literasi membaca adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks untuk menyelesaikan masalah, mengembangkan kapasitas individu, sebagai warga Indonesia dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif di masyarakat

3. Literasi Sains

Literasi sains adalah pengetahuan dan kecakapan ilmiah dalam mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasar fakta, memahami karakteristik sains, serta kesadaran bagaimana sains dan teknologi mempengaruhi manusia dan lingkungan.

4. Literasi Sosial Budaya

Literasi sosial budaya merupakan kemampuan individu dan masyarakat dalam bersikap terhadap lingkungan sosialnya sebagai bagian dari suatu budaya dan bangsa, termasuk kemampuan untuk menerima dan beradaptasi, serta bersikap secara bijaksana atas keberagaman

Bentuk Soal AKMI

Soal AKMI terdiri dari beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut.

1. Pilihan Ganda.

2. Pilihan Ganda Kompleks (kemungkinan jawaban benar lebih dari satu).

3. Menjodohkan.

4. Isian Singkat.


Jumat, 22 Oktober 2021

MI NU 49 HARJODOWO LAUNCHING PROGRAM TAHFIDZ

MI NU 49 Harjodowo Launching 

Program Tahfidz


Penyerahan Al-qur'an sebagai simbol awal 
pelaksanaan program Tahfidz

Meskipun masih menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) para siswa Madrasah tetap bisa mengembangkan potensi mereka di bidang agama. Melalui program tahfidz Alquran, para siswa MI NU 49 Harjodowo diharapkan bisa menghafal satu juz.

Kepala Madrasah MI NU 49 Harjodowo  menerangkan, program tahfidz ini merupakan salah satu sarana untuk membangun pendidikan karakter yang bernuansa Islami yang akan membentuk generasi yang tidak hanya cerdas saja, tapi juga mengetahui dasar-dasar agama. “Selain itu program ini juga akan memunculkan penghafal-penghafal Al-Qur'an yang insya Allah akan melahirkan-ilmuwan dan ulama-ulama hebat sehingga akan menjadi panutan dan memiliki martabat yang baik di masyarakat” katanya. “Program tahfidz ini menjadi program unggulan di madrasah ini. Dengan metode pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan diharapkan membuat siswa senang mengikuti pembelajaran dan target siswa lulus bisa hapal minimal 1 juz,” kata Khaerul Anam,S.Pd saat launching Program Tahfidz di MI NU 49 Harjodowo, Jum'at (22/10).

Saat mengikuti program tahfidz, pengajar menggunakan metode dasar pengembangan dan menggunakan variasi agar anak-anak tidak jenuh dan bosan. Sehingga siswa merasa terhibur saat menghafal, siswa diajak bermain tapi sebenarnya sedang menghafal ayat Alquran. Anam mengatakan, dengan program tahfidz ini, selain mengajak siswa mendalami agama juga bisa berdampak pada kegiatan akademis lainnya. Hal ini juga sudah dibuktikan, tiap hari menghapal, otomatis konsentrasi anak menjadi sebuah karakter atau kebiasaan. “Jika sudah terbiasa serius menghadapi sesuatu, juga berdampak pada kegiatan lain termasuk saat belajar. Siswa bisa lebih konsentrasi dan berprestasi dalam bidang akademik dan kegiatan ekstra lainnya,” terang Anam.

Sementara itu Ketua syuriah NU Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal KH. Ibadi mengharapkan dalam belajar Al-Qur'an tidak boleh ditekan dan kilat butuh kesabaran. Menurutnya, Alqur'an itu perlu di ngaji, maknai dan amalkan. 

Sementara itu Pengawas Madrasah dari Kementerian Agama  Kabupaten Kendal Drs. H. Sutrisno mengapresiasi program tahfidz yang dilakukan MI NU 49 Harjodowo. Menurut Sutrisno, ada hikmah dibalik pandemi Covid-19. Salah satunya yakni program tahfidz yang merupakan inovasi dari MI NU 49 Harjodowo. Selama ini Kementerian Agama RI lewat KMA 184 Tahun 2019 telah memberikan keleluasaan kepada semua madrasah agar bisa mengembangkan madrasah mereka masing-masing. “Madrasah punya program pengembangan unggulan madrasah, salah satunya ya dengan cara inovasi yang harus dilakukan. Hal ini juga menjadi program mandatori kami,” ungkap Sutrisno.