Jumat, 22 Oktober 2021

MI NU 49 HARJODOWO LAUNCHING PROGRAM TAHFIDZ

MI NU 49 Harjodowo Launching 

Program Tahfidz


Penyerahan Al-qur'an sebagai simbol awal 
pelaksanaan program Tahfidz

Meskipun masih menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) para siswa Madrasah tetap bisa mengembangkan potensi mereka di bidang agama. Melalui program tahfidz Alquran, para siswa MI NU 49 Harjodowo diharapkan bisa menghafal satu juz.

Kepala Madrasah MI NU 49 Harjodowo  menerangkan, program tahfidz ini merupakan salah satu sarana untuk membangun pendidikan karakter yang bernuansa Islami yang akan membentuk generasi yang tidak hanya cerdas saja, tapi juga mengetahui dasar-dasar agama. “Selain itu program ini juga akan memunculkan penghafal-penghafal Al-Qur'an yang insya Allah akan melahirkan-ilmuwan dan ulama-ulama hebat sehingga akan menjadi panutan dan memiliki martabat yang baik di masyarakat” katanya. “Program tahfidz ini menjadi program unggulan di madrasah ini. Dengan metode pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan diharapkan membuat siswa senang mengikuti pembelajaran dan target siswa lulus bisa hapal minimal 1 juz,” kata Khaerul Anam,S.Pd saat launching Program Tahfidz di MI NU 49 Harjodowo, Jum'at (22/10).

Saat mengikuti program tahfidz, pengajar menggunakan metode dasar pengembangan dan menggunakan variasi agar anak-anak tidak jenuh dan bosan. Sehingga siswa merasa terhibur saat menghafal, siswa diajak bermain tapi sebenarnya sedang menghafal ayat Alquran. Anam mengatakan, dengan program tahfidz ini, selain mengajak siswa mendalami agama juga bisa berdampak pada kegiatan akademis lainnya. Hal ini juga sudah dibuktikan, tiap hari menghapal, otomatis konsentrasi anak menjadi sebuah karakter atau kebiasaan. “Jika sudah terbiasa serius menghadapi sesuatu, juga berdampak pada kegiatan lain termasuk saat belajar. Siswa bisa lebih konsentrasi dan berprestasi dalam bidang akademik dan kegiatan ekstra lainnya,” terang Anam.

Sementara itu Ketua syuriah NU Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal KH. Ibadi mengharapkan dalam belajar Al-Qur'an tidak boleh ditekan dan kilat butuh kesabaran. Menurutnya, Alqur'an itu perlu di ngaji, maknai dan amalkan. 

Sementara itu Pengawas Madrasah dari Kementerian Agama  Kabupaten Kendal Drs. H. Sutrisno mengapresiasi program tahfidz yang dilakukan MI NU 49 Harjodowo. Menurut Sutrisno, ada hikmah dibalik pandemi Covid-19. Salah satunya yakni program tahfidz yang merupakan inovasi dari MI NU 49 Harjodowo. Selama ini Kementerian Agama RI lewat KMA 184 Tahun 2019 telah memberikan keleluasaan kepada semua madrasah agar bisa mengembangkan madrasah mereka masing-masing. “Madrasah punya program pengembangan unggulan madrasah, salah satunya ya dengan cara inovasi yang harus dilakukan. Hal ini juga menjadi program mandatori kami,” ungkap Sutrisno.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar